Tuesday, 24 November 2015
Friday, 20 November 2015
Menerima tetamu
Para tetamu terdiri dari AJK masjid PPD kampung soi,kempadang perdana sedang mendengar taklimat dari pengerusi masjid MBR.
Thursday, 19 November 2015
Ilmu Dan Amal
[Menjadi Insan Berilmu]
Mencari ilmu tujuannya adalah untuk diamalkan. Lebih-lebih lagi jika ilmu tersebut merupakan ilmu yang diambil daripada hadith-hadith Nabi shllallahu 'alahi wasallam yang mengandungi seribu satu macam pengajaran berupa ibadah dan juga akhlak.
Adalah menjadi sesuatu yang ganjil orang yang mencari segunung ilmu tetapi tidak dapat menjadikannya orang yang soleh dan bertaqwa kepada Allah ta'ala.
Sedangkan orang soleh yang terdahulu menjadikan ilmu sebagai titik punca amal supaya dekat dengan Allah ta'ala. Soleh dan taqwa jadinya peribadi mereka.
قَالَ المَرُّوْذِيُّ: قَالَ لِي أَحْمَدُ: مَا كَتَبْتُ حَدِيْثاً إِلاَّ وَقَدْ عَمِلتُ بِهِ، حَتَّى مَرَّ بِي أَنَّ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- احْتَجَمَ، وَأَعْطَى أَبَا طَيْبَةَ دِيْنَاراً، فَأَعطيتُ الحَجَّامَ دِيْنَاراً حِيْنَ احتَجمتُ. [سير أعلام النبلاء: 11/213]
Berkata Al-Marruzi: Ahmad (bin Hanbal) berkata kepada ku:
“Tidaklah aku menulis suatu hadith melainkan aku telah beramal dengannya, sehinggalah berlalu (hadith) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berbekam, lalu baginda memberikan Abu Toybah satu dinar (sebagai upah), lalu aku pun memberikan kepada tukang bekam satu dinar tatkala aku berbekam”
Kalau kita pula hendak menghitung, betapa banyak hadith-hadith baginda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam yang kita baca atau dengar, berlalu tanpa sempat kita amalkan.
Makanya kita bermuhasabah.
Monday, 26 October 2015
Mencari Kebenaran Dalam Beragama
Mencari Kebenaran Dalam Beragama Mestilah Dengan Petunjuk Kitabullah & Sunnah Yang Sahih?
Syaikh Yusuf al-Qaradhawi berkata:
Sesuatu kebenaran itu ialah kebenaran yang murni yang tidak bercampur dengan kebatilan.Inilah yang menjadi tujuan setiap Muslim yang mencintai kebenaran.
Rujukan utama Islam telah dibatasi pada dua sumber yang terpelihara kebenarannya iaitu Al-Qur'an dan Sunnah yang shahih.Ianya merupakan sumber hukum dan ajaran Islam berkaitan dengan akidah,ibadat,hukum,akhlak dan bidang-bidang kehidupan lainnya.Oleh sebab itulah kita mesti memahaminya dengan pemahaman yang benar.
Maka itu,para pencari kebenaran mestilah sentiasa kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah yang shahih,mengambil sumbernya yang jernih dan tidak mencampurinya dengan kekotoran(kebatilan).
Barangsiapa dilapangkan dadanya oleh Allah,bermakna dia telah mendapat petunjuk daripada Tuhannya dan juga sekaligus mengangkat dirinya sebagai da'i yang menyeru manusia kepada Allah dengan petunjuk yang benar.
Mereka mengaitkan diri kepadanya,senantiasa memperjuangkannya,sentiasa berusaha untuk mendapatkannya dan memiliki komitmen dengan golongannya kerana ia adalah golongan Allah azza wa jalla.
["Al-Marja'ijjah Al'ulya Fil Islam Lil Qur'an Wa As-Sunnah"]
Saturday, 26 September 2015
Mengapa syiah dibenarkan masuk mekah dan madinah
PERTAMA, sebaik-baik jawaban ialah Wallahu a’lam. Hanya Allah yang Tahu sebenar-benar alasan di balik kebijakan Pemerintah Saudi memberikan tempat bagi kaum Syiah untuk ziarah ke Makkah dan Madinah.
KEDUA, dalam sekte Syiah terdapat banyak golongan-golongan. Di antara mereka ada yang lebih dekat ke golongan Ahlus Sunnah (yaitu Syiah Zaidiyyah), ada yang moderat kesesatannya, dan ada yang ekstrim (seperti Imamiyyah dan Ismailiyyah). Terhadap kaum Syiah ekstrim ini, rata-rata para ulama tidak mengakui keislaman mereka. Nah, dalam praktiknya, tidak mudah membedakan kelompok-kelompok tadi.
KETIGA, usia sekte Syiah sudah sangat tua. Hampir setua usia sejarah Islam itu sendiri. Tentu cara menghadapi sekte seperti ini berbeda dengan cara menghadapi Ahmadiyyah, aliran Lia Eden, dll. yang termasuk sekte-sekte baru. Bahkan Syiah sudah mempunyai sejarah sendiri, sebelum kekuasaan negeri Saudi dikuasai Dinasti Saud yang berpaham Salafiyyah. Jauh-jauh hari sebelum Dinasti Ibnu Saud berdiri, kaum Syiah sudah masuk Makkah-Madinah. Ibnu Hajar Al Haitsami penyusun kitab As Shawaiq Al Muhriqah, beliau menulis kitab itu dalam rangka memperingatkan bahaya sekte Syiah yang di masanya banyak muncul di Kota Makkah. Padahal kitab ini termasuk kitab turats klasik, sudah ada jauh sebelum era Dinasti Saud.
KEEMPAT, kalau melihat identitas kaum Syiah yang datang ke Makkah atau Madinah, ya rata-rata tertulis “agama Islam”. Negara Iran saja mengklaim sebagai Jumhuriyyah Al Islamiyyah(Republik Islam). Revolusi mereka disebutRevolusi Islam (Al Tsaurah Al Islamiyyah). Data seperti ini tentu sangat menyulitkan untuk memastikan jenis sekte mereka. Lha wong, semuanya disebut “Islam” atau “Muslim”.
KELIMA, kebanyakan kaum Syiah yang datang ke Makkah atau Madinah, mereka orang awam. Artinya, kesyiahan mereka umumnya hanya ikut-ikutan, karena tradisi, atau karena desakan lingkungan. Orang seperti ini berbeda dengan tokoh-tokoh Syiah ekstrem yang memang sudah dianggap murtad dari jalan Islam. Tanda kalau mereka orang awam yaitu kemauan mereka untuk datang ke Tanah Suci Makkah-Madinah itu sendiri. Kalau mereka Syiah ekstrim, tak akan mau datang ke Tanah Suci Ahlus Sunnah. Mereka sudah punya “tanah suci” sendiri yaitu: Karbala’, Najaf, dan Qum. Perlakuan terhadap kaum Syiah awam tentu harus berbeda dengan perlakuan kepada kalangan ekstrim mereka.
KEENAM, orang-orang Syiah yang datang ke Tanah Suci Makkah-Madinah sangat diharapkan akan mengambil banyak-banyak pelajaran dari kehidupan kaum Muslimin di Makkah-Madinah. Bila mereka tertarik, terkesan, atau bahkan terpikat; mudah-mudahan mau bertaubat dari agamanya, dan kembali ke jalan lurus, agama Islam Ahlus Sunnah.
KETUJUH, hadirnya ribuan kaum Syiah di Tanah Suci Makkah-Madinah, hal tersebut adalah BUKTI BESAR betapa ajaran Islam (Ahlus Sunnah) sesuai dengan fitrah manusia. Meskipun para ulama dan kaum penyesat Syiah sudah bekerja keras sejak ribuan tahun lalu, untuk membuat-buat agama baru yang berbeda dengan ajaran Islam Ahlus Sunnah; tetap saja fitrah mereka tidak bisa dipungkiri, bahwa hati-hati mereka terikat dengan Tanah Suci kaum Muslimin (Makkah-Madinah), bukan Karbala, Najaf, dan Qum.
KEDELAPAN, kaum Syiah di negerinya sangat biasa memuja kubur, menyembah kubur, tawaf mengelilingi kuburan, meminta tolong kepada ahli kubur, berkorban untuk penghuni kubur, dll. Kalau mereka datang ke Makkah-Madinah, maka praktik “ibadah kubur” itu tidak ada disana. Harapannya, mereka bisa belajar untuk meninggalkan ibadah kubur, kalau nanti mereka sudah kembali ke negerinya. Insya Allah.
KESEMBILAN, pertanyaan di atas sebenarnya lebih layak diajukan ke kaum Syiah sendiri, bukan ke Ahlus Sunnah. Mestinya kaum Syiah jangan bertanya, “Mengapa orang Syiah masih boleh ke Makkah-Madinah?” Mestinya pertanyaan ini diubah dan diajukan ke diri mereka sendiri, “Kalau Anda benar-benar Syiah, mengapa masih datang ke Makkah dan Madinah? Bukankah Anda sudah mempunyai ‘kota suci’ sendiri?”
Demikian sebagian jawaban yang bisa diberikan. Semoga bermanfaat. Pesan spesial dari saya, kalau nanti Prof. Dr. Umar Shihab, atau Prof. Dr. Quraish Shihab (dua tokoh ini saudara kandung, kakak-beradik; bersaudara juga dengan Alwi Shihab, Mantan Menlu di era Abdurrahman Wahid), beralasan dengan alasan tersebut di atas; mohon ada yang meluruskannya. Supaya beliau tidak banyak membuang-buang kalam, tanpa guna.
Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.
(M Fachry/arrahmah.com)
Wednesday, 23 September 2015
Menyambut hari raya seperti salafu al soleh
Sunnah ketika 'eidul adha
1-Bersuci dengan mandi untuk hari raya, berdasarkan riwayat dari Nafi’ bahwa Abdullah Bin Umar mandi di hari raya ‘Idul Fitri sebelum berangkat ke Musalla (tanah lapang untuk solat) (HR. Imam Malik)
2-Tidak makan di hari raya ‘Idul Adha sebelum selesai solat, hal ini berdasarkan hadits dari Buraidah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari raya Idul Adha tidak makan sampai kembali, lalu makan dari sembelihan kurbannya. (HR. Tirmidzi)
3-Berhias dan mempercantik diri dengan memakai pakaian yang terbaik yang ada serta memakai minyak wangi dan bersiwak, sebagaimana Ibnul Qayyim di dalam Zaadul Ma’ad (I/441) menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemiliki Hullas (sebuah jenis pakaian khusus) untuk berhari raya.namun haram bagi wanita untuk mengunakan wangian berlebihan,dan tabarruj
4-Disunnahkan berangkat dengan berjalan kaki, tenang dan santai ke Musolla (tanah lapang), dan pulang jalan yang lain-Ibnul Qayyim di dalam Zaadul Ma’ad ( I/449) berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dengan berjalan kaki dan keluar melalui jalan yang berbeza pada hari raya.” (Riwayat Al-Firyabi dengan sanad shahih lihat Irwaul Gholil, 2/104)
5-Untuk yang berkorban diingatkan supaya tidak Memotong kuku,misai,rambut dan segala bulu sehingga selesai binatang korban kita dikorbankan
6-Bilakah mula bertakbir
Mulailah Bertakbir Selepas Solat Subuh di Hari Arafah Menurut pendapat yang kuat sebagaimana yang dipilih An Nawawi bahwa bertakbir ketika Idul Adha dimulai sejak : setelah solat subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijah) hingga solat Asar pada akhir hari tasyriq (13 Dzulhijah).Setelah itu takbir tersebut selesai.
Bagaimana Bacaan Takbirnya? An Nawawi mengatakan bahwa boleh dengan membaca ALLAHU AKBAR, 3 kali berturut-turut. Dan ini boleh diucapkan berulang kali mengikut kemahuan kita..
أ- اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
ب- اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، واللَّهُ أَكْبَرُ ِ اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْد
Tuesday, 22 September 2015
Monday, 21 September 2015
Mari mengenal hadis
Antara hadis-hadis yang tidak sohih berlegar sekitar kita.
1) Hadis Kelebihan Memotong Kuku Pada Hari Tertentu
Kata Ibn al-Jauzi:
هذا حديث موضوع على رسول الله صلى الله عليه وسلم، وهو من أفبح الموضوعات
Maksudnya: Hadis ini palsu ke atas Nabi sallallah alaih wasallam. Dan ia antara seburuk-buruk hadis palsu.
(Rujuk: Kitab al-Maudhu'at, jld. 3, hlm. 53)
Ada banyak hadis mengenai memotong kuku pada hari tertentu tetapi semua riwayat nya dikritik ulamak hadis.
2) Hadis Syaitan Menangis Jika Pemuda Kahwin Awal
Jalur ini palsu kerana Khalid bin Ismail adalah pendusta. Berikut komentar ulama hadis terhadap beliau:
i. Kata Ibn Hibban: Tidak boleh berhujah dengan hadisnya dalam apa-apa keadaan.
ii. Kata al-Daraqutni: Perawi yang ditinggalkan
iii. Kata Ibn Adiy: beliau memalsukan hadis dan menyandarkannya kepada perawi tsiqat.
iv. al-Zahabi menyimpulkan beliau sebagai pendusta.
[Rujuk: al-Kamil, jld. 3, hlm. 43, Mizan al-I'tidal, jld. 1, hlm. 627, Lisan al-Mizan, jld. 7, hlm. 121]
3) Rasulullah dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan
Komentar terhadap hadis:
Hadis ini tidak mencapai kepada darjat sahih kerana terdapat perawi hadis yg bernama Sufyan bin Muhammad al-Massisi. Berikut komentar jaguh-jaguh hadis terhadap kedudukan beliau dalam periwayatan hadis:
i. Kata Ibn Hibban: Tidak halal berhujah dengan hadis riwayatnya.
(Rujuk: Kitab al-Majruhin, jld. 1, hlm. 395, al-Ilal al-Mutanahiah, jld. 1, hlm. 171)
ii. Kata Ibn Adiyy: Dia seorang pencuri hadis, melakukan taswiah (menggugurkan perawi lemah) dalam sanad hadis dan sebahagian hadis riwayatnya palsu.
(Rujuk: al-Kamil fi al-Dhu'afa', jld. 3, hlm. 419)
Oleh sebab itu, Ibn al-Qayyim berpandangan bahawa Nabi saw dikhitankan sama sahaja seperti bayi-bayi arab yang lain. Maka tiada riwayat yang sahih dalam isu in
(Rujuk: Zad al-M'aad, jld. 1, hlm. 80)
4) Malaikat Datang Kepada Manusia 70 Kali Sehari
Hadis palsu yang sebahagian penceramah selalu baca. Ia adalah riwayat Abu Hudbah Ibrahim bin Hudbah al-Farisi. Berikut komentar ulama hadis terhadapnya:
1. Kata Abu Hatim: pendusta
2. Kata Yahya bin Ma'ien: pendusta yang jijik.
3. Kata Ahmad bin Hanbal: tiada apa-apa (nilai). Sering meriwayatkan hadis-hadis munkar.
4. Kata al-zahabi: pendusta
5) Jangan Pukul Anak Anak Yang Menangis Dalam Masa Setahun
Hadis itu menyatakan janganlah pukul anak anak dalam masa setahun kerana 4 bulan pertama kelahiran dia ialah bersyahadat laailaahha illallah manakala 4 bulan kedua dia akan berselawat kepada nabi dan 4 bulan seterusnya akan mendoakan kedua orang tuanya
Berikut komentar ulama hadis:
- Kata Ibn Hajar: ia palsu tanpa keraguan
(Rujuk: Lisan al-Mizan, cet: muassasah al-A'lami, jld. 4, hlm. 191)
- Kata Ibn Iraq al-Kinani: ya ia dinisbahkan kepada penipuan dan dusta.
(Rujuk: Tanzih al-Syariah al-Marfuah, cet: Dar al-Kutub al-'Ilmiah, jld. 1, hlm. 171)
6) Amalan Tidak Diterima Selama 40 Hari Jika Bercakap Perkara Dunia Dalam Masjid
Komentar Ulamak Hadis :
Dihukum palsu oleh Al Saghani dalam Kitab Al Madhuat dan Mulla Ali Al Qarri
Monday, 14 September 2015
Hadits dhoif mengenai Zulhijjah
Hadits 1
ما من أيام أحب إلى الله أن يتعبد له فيها من عشر ذي الحجة يعدل صيام كل يوم منها بصيام سنة، وقيام كل ليلة منها بقيام ليلة القدر
“Tidak ada hari yang paling dicintai Allah untuk diibadahi pada hari itu selain 10 hari di (awal) bulan Dzulhijjah, pahala puasapada setiap harinya senilai dengan pahala puasa sepanjang tahun, dan sholat pada setiap malamnya senilai dengan sholat pada malam Lailatul Qadar”
Dha’if (lemah), Abu ‘Isa (At Tirmidzi) berkata, “Hadits ini gharib tidak diketahui selain dari hadits Mas’ud bin Washil, dari An Nahas, … (dst)”, dan didha’ifkan Syaikh Al Albani dalam Dha’if Sunan Ibnu Majah(1728) no. 377 akan tetapi terdapat perbedaan lafazh dalam hadits ini, lihat Al Misykat (1471), Dha’if Jami’ush Shaghir(5161), dan Dha’if At Targhib no. 123,Silsilah Adh Dha’ifah 5142
Hadits 2
من صام العشر فله بكل يوم صوم شهر ، وله بصوم يوم التروية سنة، وله بصوم يوم عرفة سنتان
“Barangsiapa yang berpuasa di 10 (hari awal Dzulhijjah) baginya tiap hari seperti pahala puasa sebulan penuh, pahala puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) senilai dengan puasa setahun penuh, dan pahala puasa ‘Arafah (9 Dzulhijjah) senilai pahala puasa selama dua tahun”
Maudhu’ (palsu), Ibnu Hibban berkata, “Jelas sekali nampak kedustaan di dalamnya hingga tidak perlu lagi dijelaskan derajat haditsnya” lihat Al Maudhu’at karya Ibnul Jauzi (2/112), danAl Fawa’id Al Majmu’at Kitab Ash Shiyamhadits no. 30, At Tanzih Asy Syari’ah Al Marfu’at (2/187)
Hadits 3
صيام أول يوم من العشر يعدل مائة سنة واليوم الثاني يعدل مائتي سنة فإذا كان يوم التروية يعدل ألف عام وصيام يوم عرفة يعدل ألفي عام
“Puasa di 10 hari awal Dzulhijjah pahalanya senilai dengan puasa 100 tahun, hari kedua (Dzulhijjah) senilai puasa 200 tahun, puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) pahalanya senilai 1000 tahun, dan puasa ‘Arafah (9 Dzulhijjah) senilai 2000 tahun.”
Tidak shahih, lihat Tadzkiratul Maudhu’at(119), Mausu’ah Al Ahadits wa Al Atsar Ad Dha’ifah wa Al Maudhu’at 13434
Hadits 4
صوم يوم التروية كفارة سنة، وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
“Puasa hari Tarwiyah menjadi kafarah (penghapus dosa –pent) satu tahun, dan puasa hari ‘Arafah menjadi kafarah dua tahun”
Maudhu’, lihat Dha’if Al Jami’ no. 3501,Irwa’ul Ghalil 4/121
Hadits 5
كان يصوم تسع ذي الحجة ، ويوم عاشوراء ، وثلاثة أيام من كل شهر ؛ أول اثنين من الشهر ، والخميس ، والاثنين من الجمعة الأخرى
“Adalah (Nabi shallallaahu ‘alahi wa sallam) biasa berpuasa pada kesembilan hari di bulan Dzulhijjah, hari Asyura, tiga hari setiap bulannya, hari Senin pada setiap awal bulan, dan hari Kamis dan Senin setelah Jumat kedua”
Dha’if, Az Zaila’i berkata hadist ini dha’if. Lihat Dha’if Al Jami’ no. 4570
Hadits 6
ما من أيام أفضل عند الله ولا العمل فيهن أحب إلى الله عز وجل من هذه الأيام – يعني من العشر – ، فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير وذكر الله ، والعمل فيهن يضاعف بسبعمائة
“Tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah dan tidak ada amal yang dikerjakan di waktu tersebut yang paling dicintai Allah ‘Azza wa Jalla daripada hari ini –yaitu 10 hari di awal bulan Dzulhijjah- maka perbanyaklah kalian bertahlil dan bertakbir mengingat Allah di dalamnya. Amal di bulan ini dilipatgandakan 700 kali.”
Dha’if, didha’ifkan oleh Al Albani dalamDha’if At Targhib wa At Tarhib 1/364
Hadits 7
اختار الله عز وجل الزمان ، فأحب الزمان إلى الله عز وجل ذو الحجة ، وأحب ذي الحجة إلى الله عز وجل العشر الأول
“Allah ‘Azza wa Jalla telah memilih satu waktu, dan waktu yang paling Allah ‘Azza wa Jalla cintai ialah Dzulhijjah, dan waktu yang paling Allah ‘Azza wa Jalla cintai di bulan Dzulhijjah ialah sepuluh hari awal.”
Didha’ifkan oleh Ibnu ‘Adi, dan Ibnu Rajab di Latha’iful Ma’arif 467
Hadits 8
عن الأوزاعي رحمه الله قال : بلغني أن العمل في اليوم من أيام العشر كقدر غزوة في سبيل الله ، يصام نهارها ويحرس ليلها ، إلا أن يختص امرؤ بشهادة 0 حدثني بهذا الحديث رجل من بني مخزوم عن النبي صلى الله عليه وسلم
Dari Al Auza’I rahimahullah beliau berkata, “Telah sampai kepadaku bahwasanya amal di sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah pahalanya seperti berperang di jalan Allah, siang harinya diisi dengan puasa dan malam harinya dengan giat (beribadah), kecuali seseorang yang telah dikhususkan dengan syahadah (mati syahid)”. Telah menceritakan kepadaku dengan hadits ini seorang dari Bani Makhzum, dari Nabishallallaahu ‘alaihi wa sallam.
Didha’ifkan Al Albani dalam Dha’if At Targhib dan At Tarhib 1/365 dan makna hadits ini shahih dengan lafadz selain ini (yaitu “berpuasa di siang harinya dan giat beribadah di malam harinya”) lihat Shahih Ibnu Hibban 3853
Hadits 9
أربع لم يكن يدعهن النبي صلى الله عليه وسلم : صيام عاشوراء ، والعشر ، وثلاثة أيام من كل شهر ، والركعتين قبل الغداة
“Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : Puasa hari ‘Asyura (10 Muharram –pent), 10 hari di awal Dzulhijjah, tiga hari di setiap bulan, dan dua raka’at sebelum matahari terbit”
Didha’ifkan oleh Al Albani dalam Al Irwa’(4/111), Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’I(2416
Hadits 10
كان يقال في أيام العشر : لكل يوم ألف يوم ، ويوم عرفة : عشرة أيام يوم ، يعني في الفضل
“Adalah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa mengatakan pada hari-hari di sepuluh awal Dzulhijjah, ’Setiap hari pahalanya seperti 1000 hari’ dan pada hari Arafah, ‘Pahalanya 10 kali lipat dari hari seperti ini.’”
Didha’ifkan oleh Al Albani dalam Dha’if At Targhib wa At Tarhib 1/365
Hadits 11
أن شاباً كان صاحب سماع فكان إذا هل الهلال ذي الحجة أصبح صائما فأرسل إليه رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال ما يحملك على صيام هذه الأيام؟ قال بأبي وأمي يا رسول الله إنها أيام المشاعر وأيام الحج عسى الله عز وجل أن يشركني في دعائهم، فقال لك بكل يوم عدل مائة رقبة تعتقها، ومائة رقبة تهديها إلى بيت الله، ومائة فرس تحمل عليها في سبيل الله فإذا كان يوم التروية، فذلك عدل ألف رقبة، وألف بدنة، وألف فرس تحمل عليها في سبيل الله إذا كان يوم عرفة، فذلك عدل ألفي رقبة، وألفي بدنة، وألفي تحمل عليها في سبيل الله، وصيام سنتين قبلها، وسنتين بعدها
“Ada seorang pemuda yang biasa memperdengarkan (nyanyian) dan setiap nampak hilal bulan Dzulhijjah ia berpuasa, maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam diutus kepadanya dan berkata, ‘Apa yang membuatmu berpuasa pada hari-hari ini?”. Ia menjawab, “Demi ayah dan ibuku wahai Rasulullah, sesungguhnya inilah hari-hari Masya’ir dan Haji, aku berharap Allah ‘Azza wa Jalla menyertakanku dalam do’a mereka. Kemudian Nabi berkata kepadanya, ‘Setiap harinya (engkau berpuasa –pent) senilai dengan pahala membebaskan 100 budak, kemudian 100 budak tersebut menjadi penunjuk jalan ke Baitullah, dan 100 kuda betina yang mereka kendarai di jalan Allah jika itu hari Tarwiyah, senilai dengan 1000 budak, dan 1000 unta, dan 1000 kuda yang mereka kendarai di jalan Allah jika itu hari Arafah, senilai dengan 2000 budak dan 2000 unta, dan 2000 yang mereka kendarai di jalan Allah, dan puasa dua tahun sebelumnya, dan puasa dua tahun setelahnya”.
Maudhu’ (Palsu), sebagaimana dalam “Al Maudhu’at” (2/111), La’ali’ (2/107), At Tanzih Asy Syari’ah 2/148, dan Al Fawa’id Al Majmu’ah (95)
Hadits 12
في اول يوم من ذي الحجة غفر الله فيه لآدم ومن صام هذا اليوم غفر الله له كل ذنب
و في اليوم الثاني استجاب الله لسيدنا يوسف, ومن صام هذا اليوم كمن عبد الله سنة و لم يعص الله طرفة عين
و في اليوم الثالث استجاب الله دعاء زكريا , ومن صام هذا اليوم استجاب الله لدعاه
و في اليوم الرابع ولد سيدنا عيسى عليه السلام, ومن صام هذا اليوم نفى الله عنه الياس و الفقر و في يوم القيامة يحشر مع السفرة الكرام
و في اليوم الخامس ولد سيدنا موسى عليه السلام, و من صام هذا اليوم برئ من النفاق و عذاب القبر
و في اليوم السادس فتح الله لسيدنا محمد عليه الصلاة و السلام بالخير,و من صامه ينظر الله اليه بالرحمة و لا يعذبه أبدا
و في اليوم السابع تغلق فيه أبواب جهنم, و من صامه أغلق الله له ثلاثون بابا من العسر و فتح الله له ثلا ثين بابا من الخير
و في اليوم الثامن المسمى بيوم التروية و من صامه أعطي له من الأجر ما لا يعلمه إلا الله
و في اليوم التاسع و هو يوم عرفة من صامه يغفر الله له سنة من قبل و سنة من بعد
و في اليوم العاشر يكون عيد الأضحى و فيه قربان و ذبح ذبيحة و عند أول قطرة من دماء الذبيحة يغفر الله ذنوبه وذنوب أولاده. ومن أطعم فيه مؤمنا و تصدق بصدقة بعثه الله يوم القيامة آمنا و يكون ميزانه أثقل من جبل أحد
“Di hari pertama bulan Dzulhijjah Allah mengampuni Adam dan barangsiapa yang berpuasa pada hari tersebut Allah akan mengampuni seluruh dosanya”
“Di hari kedua Allah mengabulkan doa sayyidina Yusuf, dan barangsiapa yang berpuasa di hari itu pahalanya seperti beribadah kepada Allah setahun penuh dan tidak bermaksiat walau sekejap mata”
“Di hari ketiga Allah mengabulkan doa Zakaria, dan barangsiapa yang berpuasa pada hari itu Allah akan mengabulkan doanya”
“Di hari keempat lahir sayyidina ‘Isa ‘alaihissalam, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan menghilangkan kefakiran darinya dan pada hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama As Safarat Al Kiram (malaikat yang mulia –pent)
“Di hari kelima lahirlah Musa ‘alaihissalam, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu ia akan dibebaskan dari sifat munafik dan adzab kubur”
“Di hari keenam Allah membukakan sayyidina Muhammad ‘alaihis sholatu wassalam kebaikan, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan melihatnya dengan rahmat-Nya dan ia tidak akan diadzab”
“Di hari ketujuh ditutup pintu-pintu jahannam, dan barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan tutup baginya 30 pintu kesulitan dan Allah bukakan baginya 30 pintu kebaikan”
“Di hari kedelapan yang disebut juga dengan hari Tarwiyah, barangsiapa berpuasa pada hari itu akan diberi balasan yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah”
“Di hari kesembilan yaitu hari Arafah barangsiapa berpuasa pada hari itu Allah akan mengampuni dosanya selama setahun sebelumnya, dan setahun sesudahnya”
“Di hari kesepuluh yaitu Idul Adha, di dalamnya terdapat qurban, penyembelihan, dan pengaliran darah (hewan qurban), Allah akan mengampuni dosa anak-anaknya (yaitu orang yang berpuasa tadi –pent). Barangsiapa yang member makan orang mukmin dan bershadaqah Allah akan mengutus baginya pada hari kiamat, keamanan dan timbangannya lebih berat dari Gunung Uhud”
Hadits ini tidak ada asalnya, namun banyak tersebar di forum-forum internet
Hadits 13
من صام يوم ثمان عشرة من ذي الحجة ؛ كتب له صيام ستين شهراً
”Barangsiapa berpuasa pada hari ke-28 Dzulhijjah, akan dituliskan baginya pahala puasa 60 bulan”
Sanadnya dha’if, lihat Silsilah Al Ahadits Adh Dha’ifah 10/594
Hadits 14
كان إذا فاته شيء من رمضان ؛ قضاه في عشر ذي الحجة
“Adalah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam jika beliau terlewat beberapa hari di bulan Ramadhan, beliau mengqadha’nya di sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah”
Dha’if. Silsilah Al Ahadits Adh Dha’ifah12/989
Wednesday, 9 September 2015
Masyhur Tapi Tidak Benar
Kisah khalifah umar radhiallahu anhu dileteri isteri.
Sudah pasti kita selalu dgr diceramah2 kisah atau riwayat Umar RA yg selalu dileter oleh isterinya. Lalu berlaku dialog d antara Umar RA dgn seorg sahabat yg turut mengalami masalah yg sama sptnya.
Cerita ini disebut oleh beberapa ulama di dalam kitab mereka, antaranya:
1. Al-Syeikh Sulaiman bin Muhammad al-Bujairamiy (الشيخ سليمان بن محمد البجيرمي) seorang faqih dalam mazhab al-Syafie di dalam kitab Hasyiah al-Bujairamiy 3/441-442.
2. Abu al-Laith al-Samarqandiy, seorang faqih mazhab Hanafi di dalam kitabnya Tanbih al-Ghafilin, halaman: 517.
3. Ibn Hajar al-Haitami di dalam al-Zawajir2/80.
Ketika menyebut cerita ini, ketiga-tiga mereka tidak mendatangkan sebarang Sanad bahkan mereka menyebutnya dalam bentuk sighah tamridh, iaitulah satu cerita yang dinukilkan dalam bentuk ‘ada orang kata’. Bentuk cerita yang seumpama ini menunjukkan kelemahan dan tidak benarnya cerita tersebut.
Tuesday, 8 September 2015
Sunday, 6 September 2015
Friday, 8 May 2015
Imam Solat Terawih MBR 2015
Diumumkan bahawa Masjid Saiyida Othman Ibn Affan (MBR) membuka tawaran kepada sesiapa di kalangan Al Hafiz yang berkelayakan untuk mengisi satu kekosongan sebagai imam solat terawih pada tahun ini.
Antara kemudahan yang disediakan.
1- Penginapan sepanjang Ramadhan
2- Sagu hati sebanyak RM 2000.00
3-Juadah berbuka dan bersahur.
Bagi yang berminat sila hubungi tuan imam di nombor 014 8206056.
Sekian terima kasih.
Wednesday, 11 March 2015
Hadis syamail muhammadiah
Perkongsian hadis dari syamail muhammadiah
4- حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، قَالَ: مَا رَأَيْتُ مِنْ ذِي لِمَّةٍ فِي حُلَّةٍ حَمْرَاءَ أَحْسَنَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ، لَهُ شَعْرٌ يَضْرِبُ مَنْكِبَيْهِ، بَعِيدُ مَا بَيْنَ الْمَنْكِبَيْنِ، لَمْ يَكُنْ بِالْقَصِيرِ وَلَا بِالطَّوِيلِ.
حكم الالبانى] : صحيح،
4- Telah bercerita kepada kami Mahmud bin Ghaylan, dia berkata: Telah bercerita kepada kami Waki`, dia berkata: Telah bercerita kepada kami Sufyan, daripada Abi Ishaq, daripada Al-Bara’ bin `Azib, dia berkata: Saya tidak pernah melihat orang yang rambutnya mencecah bahu, dalam sepasang merah yang lebih elok daripada Rasuli Llah. Dia mempunyaï rambut yang mencecah dua bahunya, jauh jarak dua bahunya. Dia tidak pendek dan tidak tinggi.
Hadis ini menceritakan tentang rambut Nabi yang disebut (ذي لمة) zi limmah. Hadis sebelumnya mensifatkan rambut Nabi sebagai (عظيم الجمة) `azima l-jummah. Dalam bahasa `Arab, terdapat beberapa kata sifat tentang rambut, antaranya: (لمة) limmah, (وفرة) wafrah, dan (جمة) jummah.
Wafrah ialah rambut yang mencecah dua telinga, limmah ialah rambut yang mencecah antara dua telinga dan bahu, dan jummah ialah rambut yang mencecah bahu. Justeru, sifat rambut ini menunjukkan kepanjangan rambut Nabi, ada masa ia mencecah telinga (wafrah), ada masa ia lebih panjang daripada telinga (limmah), dan ada masa ia mencecah bahu (jummah). Ini kerana rambut ialah bahagian tubuh yang boleh memanjang dan boleh dipotong, apabila dipotong, ia pendek, dan apabila dibiarkan, ia akan memanjang.
Rawi hadis ini, Al-Bara’ bin `Azib menyebut bahawa dia tidak pernah melihat seseorang yang lebih elok daripada Rasulu Llah dalam sepasang pakaian merah.
Seterusnya, diterangkan tentang rambut Nabi – sekali lagi – yang mencecah dua bahunya, dada Nabi yang bidang, dan saiz tubuh Nabi yang tidak pendek dan tidak pula tinggi, iaitu Nabi mempunyaï ketinggian yang sederhana.
Wallahu alam
Friday, 2 January 2015
BANJIR 2014 - SUMBANGAN DARI MASJID SAIDINA OTHMAN IBN AFFAN
SUMBANGAN UNTUK TABUNG PEMBINAAN SAR KAFA
Kami mengharapkan sumbangan sebanyak RM1000 daripada setiap dermawan sekelian.
Sila masukan sumbangan tuan/puan kedalam Akaun BIMB:
Akaun No: 0608 2010 0047 68
Nama: SAR KAFA MASJID SAIDINA OTHMAN IBN AFFAN